Monday, October 25, 2010

Kisah Cinta Seorang Suami

Artikel cinta ini berdasarkan kisah yang benar.
Dilihat dari usia beliau sudah tidak muda lagi,
usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati
malam. Masa Pak Suyatno, 58 tahun ke
sehariannya diisi dengan merawat isterinya yang
sakit. isterinya juga sudah tua.
Mereka berkahwin sudah lebih 32 tahun.

Mereka dikurniakan 4 orang anak .......
di sinilah awal cubaan menerpa, setelah
 isterinya melahirkan anak ke empat .........
tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh
 digerakkan. Hal itu terjadi selama dua tahun.

Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi
lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun
sudah tidak mampu digerakkan lagi.

Setiap hari Pak Suyatno memandikan, membersihkan
kotoran, menyuapkan, dan mengangkat isterinya ke
atas tempat tidur. Sebelum berangkat ke tempat
kerja dia meletakkan isterinya di hadapan TV
supaya isterinya tidak berasa kesunyian.

Walau isterinya tidak dapat bercakap,
tapi dia selalu melihat isterinya tersenyum,
dan Pak Suyatno masih berasa beruntung
kerana tempat kerjanya tidak begitu
jauh dari rumahnya, sehingga siang hari
dia boleh pulang ke rumah untuk menyuapi
isterinya makan. Petangnya dia pulang
memandikan isterinya, mengganti pakaian,
dan selepas maghrib dia temankan isterinya
menonton tv sambil bercerita apa sahaja
yang dia alami seharian.

Walaupun isterinya hanya mampu memandang
(tidak mampu memberikan respons ),
Pak Suyatno sudah cukup senang bahkan dia
selalu menggoda dan bergurau dengan isterinya
setiap kali menjelang tidur.

Rutin ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun.
Dengan sabar dia merawat isterinya bahkan sambil
membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang
anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu
yang masih kuliah.


Pada suatu hari ke empat anak Suyatno
berkumpul di rumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah
menikah mereka  tinggal dengan keluarga
masing-masing.Dan Pak Suyatno tetap
merawat ibu kepada anak-anaknya, dan
yang dia inginkan hanya satu:
semua anaknya berjaya.

Dengan kalimat yang cukup hati-hati anak
yang sulung berkata : "Pak kami ingin sekali
merawat ibu ... Semenjak kami kecil kami
melihat bapak merawat ibu dan tidak ada
sedikit pun keluhan keluar dari bibir bapak,
bahkan bapak tidak izinkan  kami menjaga ibu."

Dengan air mata berlinang anak itu
melanjutkan  kata-katanya .........
"Sudah yang kali keempat kami
mengizinkan bapak menikah lagi,
kami rasa ibupun akan mengizinkannya.
Bila papak akan menikmati masa tua bapak
dengan berkorban seperti ini .....



















kami sudah tidak sampai hati melihat
bapak begini... kami berjanji akan
merawat ibu dengan sebaik-baiknya
secara bergantian," ujar anaknya yang
sulung merayu.Pak Suyatno menjawab
hal yang sama sekali tidak  didugaoleh
anak-anaknya."Anak-anakku. ....
jikalau hidup di dunia ini hanya untuk
nafsu.... mungkin bapak akan
berkahwin lagi.... tapi ketahuilah
dengan adanya ibu kalian
di sampingku... . itu sudah lebih
dari cukup.
Dia telah melahirkan kalian..."

Sejenak kerongkongannya tersekat...
"Kalian yang selalu kurindukan hadir di
dunia ini dengan penuh cinta
yang tidak dapat dinilai dengan apapun.
Cuba kalian tanya ibumu apakah dia
menginginkan keadaannya seperti Ini ?

Kalian menginginkan bapak bahagia ....
Apakah batin bapak dapat bahagia
meninggalkan ibumu dalam keadaannya
seperti sekarang ?Kalian menginginkan
bapak yang masih diberi Allah kesihatan
yang baik dirawat oleh orang lain .......
bagaimana dengan ibumu yg masih sakit ?

Sejenak meledaklah tangis anak-anak
pak Suyatno...Merekapun melihat
butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata
ibunya... Dengan pilu ditatapnya mata suami
yang sangat dicintainya itu...

Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang
oleh salah satu stesen TV swasta untuk menjadi
panel jemputan acara Bimbingan Rohani
Selepas subuh dan juru acara pun mengajukan
 pertanyaan kepada pak suyatno...

Kenapa bapak mampu bertahan selama 25
tahun merawat Isteri yang
sudah tidak mampu berbuat apa-apa?
Ketika itu pak Suyatno pun menangis....
amu yang hadir di studio yang kebanyakan
kaum ibu pun tidak mampu menahan haru...
Disitulah Pak Suyatno bercerita...
Jika manusia didunia ini mengagungkan
sebuah cinta tapi dia tidak mencintai kerana
Allah maka semuanya akan luntur...
Saya memilih isteri saya menjadi pendamping
hidup saya .......Sewaktu dia sihat diapun
dengan sabar merawat saya...
Mencintai saya dengan sepenuh hati zahir
dan batinnya bukan dengan mata kepala
semata-mata. .. dan dia memberi saya
4 orang anak yang lucu dan baik-baik...

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya
 kerana Allah...Dan itu merupakan
ujian bagi saya.Sihat pun belum tentu
saya mencari penggantinya...apalagi dia sakit
 Setiap malam saya bersujud dan  menangis
dan saya mengadu kepada Allah di atas sajadah
supaya meringankan penderitaan isteri saya.

Dan saya yakin hanya kepada Allah tempat saya
mengadukan rahsia dan segala kesukaran saya...
kerana DIA maha Mendengar... .

Adakah anda sanggup berkorban sebegini demi cinta?













kau yang memberi cinta..

No comments:

Post a Comment